Bagi Sobat Bloggers yang mau tukeran link, monggo ditunggu konfirmasinya di email feribatahan@yahoo.com ya. Terimakasih dan tetap SEMANGAT Kakak! ****** Yang ingin berdiskusi tentang Customer Operation, Contact Center, People Management, Ecommerce, Digital Marketing hingga Hypnotherapy juga boleh via WA +6281999798081:)

Tuesday, October 30, 2012

Menentukan Hari dari Tanggal di Excel

Salam belajar,

Setelah agak sedikit lama tidak update di menu excel ini, mari berjumpa kembali bersama saya di trik sederhana pada formula MS Excel.

Kali ini kita membahas tentang hari dan tanggal di sheet excel. Misalnya anda menemukan data berikut di excel: 17/08/1980 (baca: Tujuh Belas Agustus 1980. Lalu Anda ingin mengetahui, jatuh pada hari apakah di tanggal tersebut? Anda tidak perlu melihat kalender di tahun tersebut untuk menentukan harinya; repot banget kalo hatus bolak bailk kalender bertahun-tehun :). So? Cukup dengan 2 cara sederhana saja, maka Anda akan bisa tentukan langsung hari apa di tanggal tersebut.

Berikut penjelasannya:

Cara 1. Ubah format sel tersebut. Klik-kanan sel tadi, Format Cells. Pilih Custom di Category dan tulis “dddd” (tanpa tanda petik) di Type. Nama hari pada tanggal tersebut akan muncul di sel yang sama. Jika ingin nama hari muncul di sel yang lain, Anda tinggal menyalin sel yang berisi tanggal tadi ke sel baru lalu mengganti format selnya seperti di atas.

Cara 2. Misalkan sel yang berisi tanggal ada di A1. Anda bisa menulis formula ini di sel lain: =TEXT(A1,"dddd").

Selamat mencoba.
Semoga bermanfaat.

Tuesday, October 23, 2012

13 Aturan Sukses Joe Girard

Hari ini, kita akan belajar dari seorang tokoh penjualan nomor satu di dunia, yaitu Joe Girard. Beliau adalah salesman terhebat didunia. Bagi banyak orang, menjual satu mobil sehari saja sudah cukup sulit. Tetapi Joe Girard, pada masa kejayaannya, konon mampu menjual 6 mobil sehari … Bayangkan, 6 mobil sehari …
 
Tidak berlama-lama lagi, mari kita lihat 13 Aturan Sukses dari Joe Girard, salesman terhebat di dunia …
 
1. Simpanlah masalah Anda untuk diri Anda sendiri dan buatlah orang-orang percaya bahwa Anda memiliki waktu yang indah.
 
2. Aturlah Hidup Anda, simpanlah janji-janji Anda dalam sebuah buku janji, sehingga Anda tidak perlu menggunakan kata-kata yang menyakitkan seperti: "SAYA LUPA." Pada akhir setiap hari, tuliskan apa yang Anda telah lakukan dan rencanakanlah kerja Anda untuk hari berikutnya. Jika Anda tahu kemana Anda pergi, maka Anda akan tiba di sana .

3. Bekerjalah ketika Anda bekerja, jangan mengambil jam makan siang yang lama atau bermain golf ketika Anda harus bekerja. Makan dengan orang yang dapat membantu Anda mencapai tujuanmu, bukan dengan rekan kerja.
 
4. Berpakaianlah semestinya; Apa jenis orang yang Anda hadapi. Jika Anda menjual kepada pekerja kerah biru, janganlah memakai jas seharga Rp. 5 juta, sepatu mahal, perhiasan atau jam tangan. Pakailah ketika Anda sedang sendiri, bukan ketika Anda bekerja - pakaian dapat membuat orang lain menjauh.
 
5. Amati Tidak-Tidak dari Girard; Tidak merokok atau mengunyah tembakau atau permen karet, tidak ada cologne, tidak ada lelucon senonoh atau kotor, dan para pria tidak memakai anting-anting ketika sedang bekerja. Matikan ponsel - mereka menjengkelkan. Pembunuh terbesar dari semuanya adalah TIDAK TEPAT WAKTU.
 
6. DENGARKAN! Orang bisa mengetahui jika Anda tidak mendengarkan. Semakin lama Anda mendengarkan, semakin banyak orang akan merasa terikat dengan Anda. Semakin Anda mendengarkan, semakin besar kemungkinan pelanggan akan melakukan bisnis dengan Anda. Mendengarkan menunjukkan bahwa Anda peduli. "Mulut seharusnya hanya digunakan untuk makan - tutup mulut besarmu!"

7. Tersenyumlah! Senyum meningkatkan nilai nominal Anda. Jika seseorang tersenyum lebih banyak, mereka akan merasa lebih baik dan membuat pelanggan mereka merasa ingin melakukan bisnis dengan mereka.

8. Jagalah sikap positif; bergaullah dengan orang positif. Jauhilah dari para penentang atau orang  cengeng yang suka mengeluh. Jika ada sesuatu yang tidak beres dalam hidup Anda, Simpanlah untuk diri sendiri - tidak ada yang mau mendengar masalah Anda.
 
9. Jawablah semua panggilan telepon dan email. Tidak menjawab panggilan telepon dan email adalah cara untuk kehilangan pelanggan dan teman-teman. Jawablah panggilan dan email sesegera mungkin.
 
10. Katakan kebenaran. Jika Anda tertangkap dalam kebohongan, bahkan hanya sekali, Anda selalu akan dianggap pembohong. Bahkan jika Anda mengatakan kebenaran untuk sisa hidup Anda, Anda tidak akan dipercaya.
 
11. Jangan menjual terlalu mahal. Jika Anda melakukannya, dan pelanggan membandingkan kesepakatan Anda dengan orang lain, Anda akan kehilangan dia. Ambil sedikit dan tinggalkan sedikit; Joe hanya bekerja pada keuntungan kecil, tetapi besar pada volume, rata-rata enam penjualan mobil ritel sehari. Pembicaraan beredar dari mulut ke mulut bahwa Anda tidak bisa mengalahkan harga Joe Girard.
 
12. Berdirilah di depan produk atau layanan Anda, bukan dibelakangnya. Hal paling penting yang perlu Anda lakukan untuk pelanggan Anda adalah melayani mereka, dan mereka akan melakukan bisnis dengan Anda lagi dan lagi.
 
13. Belajarlah dari penjualan setiap hari; Ketika orang memberitahu Anda mengapa mereka melakukan bisnis dengan Anda, mereka memperkuat kepercayaan mereka pada Anda. Anda belajar tentang hal-hal yang mereka sukai dan apa yang mereka tidak suka dan jika mereka menyukai Anda, mereka akan melakukan bisnis dengan Anda selamanya.

Track record Joe Girard berbicara untuk dirinya sendiri, sebagai dosen internasional, penulis buku terlaris perbaikan diri, dan Penjual Terbesar di Dunia, dan juga Joe Girard adalah sorang pembicara yang hebat.
 
From the professional and enterpreneur club.

Wednesday, October 10, 2012

Nilai Berharga Seikat Bunga

Seorang pria turun dari sebuah mobil mewah yang diparkir di depan kuburan umum.

Pria itu berjalan menuju pos penjaga kuburan. Setelah memberi salam, pria yang ternyata adalah sopir itu berkata,

"Pak, maukah Anda menemui wanita yang ada di mobil itu? Tolonglah Pak,karena para dokter mengatakan sebentar lagi beliau akan meninggal!"

Penjaga kuburan itu menganggukkan kepalanya tanda setuju dan ia segera berjalan di belakang sopir itu.

Seorang wanita lemah dan berwajah sedih membuka pintu mobilnya dan berusaha tersenyum kepada penjaga kuburan
itu sambil berkata, 
" Saya Ny. Steven. Saya yang selama ini mengirim uang setiap dua minggu sekali kepada Anda. Saya mengirim uang itu agar Anda dapat membeli seikat kembang dan menaruhnya di atas makam anak saya. Saya datang untuk berterima kasih atas kesediaan dan kebaikan hati Anda. Saya ingin memanfaatkan sisa hidup saya untuk berterima kasih kepada orang-orang yang telah menolong saya."

"O, jadi Nyonya yang selalu mengirim uang itu? Nyonya, sebelumnya saya minta maaf kepada Anda. Memang uang yang Nyonya kirimkan itu selalu saya belikan kembang, tetapi saya tidak pernah menaruh kembang itu di pusara anak Anda." jawab pria itu.

"Apa, maaf?" tanya wanita itu dengan gusar.

"Ya, Nyonya. Saya tidak menaruh kembang itu di sana karena menurut saya, orang mati tidak akan pernah melihat keindahan seikat kembang.

Karena itu setiap kembang yang saya beli, saya berikan kepada mereka yang ada di rumah sakit, orang miskin yang saya jumpai, atau mereka yang sedang bersedih.
Orang-orang yang demikian masih hidup, sehingga mereka
dapat menikmati keindahan dan keharuman kembang-kembang itu, Nyonya," jawab pria itu.

Wanita itu terdiam, kemudian ia mengisyaratkan agar sopirnya segera pergi.

Tiga bulan kemudian, seorang wanita cantik turun dari mobilnya dan berjalan dengan anggun ke arah pos penjaga kuburan.

"Selamat pagi. Apakah Anda masih ingat saya? Saya Ny. Steven. 
Saya datang untuk berterima kasih atas nasihat yang Anda berikan beberapa bulan yang lalu.
Anda benar bahwa memperhatikan dan membahagiakan mereka yang masih hidup jauh lebih berguna daripada meratapi mereka yang sudah meninggal.

Ketika saya secara langsung mengantarkan kembang-kembang itu ke rumah sakit atau panti jompo, kembang-kembang itu tidak hanya membuat mereka bahagia, tetapi saya juga turut bahagia.

Sampai saat ini para dokter tidak tahu mengapa saya bisa sembuh, tetapi saya benar-benar yakin bahwa sukacita dan pengharapan adalah obat yang memulihkan saya!"

Renungan :
Jangan pernah mengasihani diri sendiri, karena
mengasihani diri sendiri akan membuat kita
terperangkap di kubangan kesedihan. Ada prinsip yang
mungkin kita tahu, tetapi sering kita lupakan, yaitu
dengan menolong orang lain sesungguhnya kita menolong
diri sendiri.


*kiriman dari sales.lifeexcellent@gmail untuk milis trainersclub.

Gantungkan Cita-citamu Setinggi Langit

Semboyan di atas dicetuskan oleh Presiden Soekarno - presiden pertama Republik Indonesia – dan menjadi populer sampai sekarang ini. Semboyan tersebut nyatanya memang sejalan dengan kecenderungan orang-orang modern yang membangun cita-cita dengan mengacu pada figur orang-orang terkemuka di dunia. Demikian juga dalam dunia usaha, para pendamba kesuksesan mengambil tokoh-tokoh idolanya dari sosok-sosok seperti Bill Gates, Donald Trump, Ciputra, Bob Sadino dan lain-lain. 
Di seminar-seminar, tokoh-tokoh bisnis diundang dan dijadikan narasumber yang bercerita tentang kisah perjuangan dan kesuksesan masing-masing. Peserta sangat senang, terbius bahkan tersihir ketika mendengar kisah-kisah perjuangan dan kisah-kisah sukses para narasumber tersebut. Sebagai pendamba kesuksesan, mereka jadi terobsesi, dan dengan serta merta semangat mereka pun terbangkitkan menyala-nyala, ingin segera meniru dan mengikuti jejak sang idola.
Tapi, pada kenyataannya, banyak orang kesulitan untuk mengimplementasikan apa yang mereka dapatkan dari sang narasumber, yang nota bene berpredikat sebagai konglomerat, pengusaha besar atau bisnismen sukses. Kenapa? Karena sesungguhnya, para peserta seminar bukan termotivasi karena tertarik dengan beratnya penderitaan serta kerasnya perjuangan para narasumber, tapi mereka lebih tergiur dengan dengan kondisi tokoh-tokoh sukses yang saat sekarang sudah menjadi kaya, hidup nyaman serta dihormati orang banyak. 
Selain itu, kisah-kisah perjuangan dan kerja keras sang narasumber sekian puluh tahun silam, sudah menjadi masa lalu yang tidak lagi nyata. Sama seperti sebuah dongeng kepahlawanan yang meski pun seru mendebarkan, namun serasa tidak pernah terjadi. Para pemula tidak bisa melihat dan mencontoh kerja keras panutannya di masa lampau, karena sekarang orang-orang itu sudah tidak lagi bekerja keras secara fisik. Paling-paling hanya rapat, telpon sana telpon sini, tanda tangan dan kasih instruksi. Apa yang bisa dicontoh dari mereka? 
Nah, kalau mau realistis, lupakan nama-nama besar yang menjadi narasumber kesuksesan itu. Lupakan Bill Gates, Donald Trump, Ciputra, Bob Sadino atau siapa pun. Kita tidak perlu menjangkau bintang-bintang di langit. Karena untuk saat ini, hal itu akan sama halnya dengan "Si Pungguk Merindukan Bulan". Cukup lihat sebatang pohon kelapa, lihat seberapa tinggi buahnya, lalu cobalah mulai memanjat. Kalau masih takut, belajar dulu dari orang sekitar. Banyak kok yang pintar panjat kelapa.

Dengan analogi yang sama, kalau mau berwirausaha secara realistis yang dimulai dari sebuah perjuangan, kita tidak memerlukan narasumber yang hidupnya sudah serba glamor sekarang. Tak ada yang bisa dipelajari secara real.

Sebaliknya, coba saja datang ke sebuah pasar tradisional. Di sana banyak pelaku usaha yang benar-benar kasat mata, yang sungguh-sungguh kerja keras. Mulai dari kelas emperan, gerobakan, warungan, pemilik kios, grosiran sampai toko besar. Kenalanlah dengan mereka, ajak ngomong, tanya suka-dukanya, tanya berapa penghasilan mereka dan kalau perlu ikut bantu pekerjaan mereka.

Kalau Anda saat ini mungkin seorang karyawan biasa di sebuah perusahaan swasta, jangan terkejut kalau melihat bahwa penghasilan seorang pedagang kelontong di pasar dalam satu hari, ternyata hampir sama dengan penghasilan Anda di kantor selama sebulan.

Itu semua nyata. Penghasilannya nyata, pekerjaannya juga nyata, dan suka-dukanya pun nyata, bukan kisah masa lalu. Kalau kita memang serius ingin berwirausaha, tentu layak sekali kita belajar dari mereka. Karena mereka pelaku yang nyata. Yang masih berada dalam tataran berjuang meraih masa depan yang lebih cerah. Dan kita dapat menyaksikan dan merasakan sendiri serta mencontoh langsung apa-apa yang dialami dan apa yang harus dikerjakan.

Bung Karno memang benar dengan semboyannya: "Gantungkan cita-citamu setinggi langit". Namun untuk kita yang ingin meriintis perjuangan sebagai wirausahawan, semboyan itu dapat kita lengkapi menjadi: "Gantungkan cita-citamu setinggi langit, lalu mulailah memanjat pohon kelapa..!" (rh).

Rusman Hakim
Pengamat, Praktisi dan Konsultan Kewirausahaan
Email: rusman@media-wirausaha.com, rusmanjh@yahoo.com