Bagi Sobat Bloggers yang mau tukeran link, monggo ditunggu konfirmasinya di email feribatahan@yahoo.com ya. Terimakasih dan tetap SEMANGAT Kakak! ****** Yang ingin berdiskusi tentang Customer Operation, Contact Center, People Management, Ecommerce, Digital Marketing hingga Hypnotherapy juga boleh via WA +6281999798081:)

Monday, August 13, 2012

Gandhi dan Sepatu Lepas

Baru saja saya melihat status BBM seorang sahabat. Isinya begini: 'Sepertinya kurang amal neeh. Spatu terlepas n hilang d busway. Pulang dg sepatu sebelah. Memalukan:)!

Lalu seketika saya teringat dengan cerita yang hampir sama yg pernah dialami oleh pemimpin besar India, Mahatma Gandhi.

Berikut ini cerita ringkasnya:

Suatu hari Gandhi hendak bepergian di kota Delhi, karena agak terburu-buru dia harus berlari mencari transportasi. Pilihannya bus kota, di cerita lain disebutkan adalah naik kereta api (sumber tidak diketahui).
Karena penuh sesak di dalam bus tersebut, beliau tidak berhasil menerobos ke dalam, hanya berebut tempat saja di pintu bus itu dengan penumpang lain.

Karena naiknya pun berdesakan, setelah berlari, sementara busnya terus berjalan, sepatu beliau terlepas sebelah..

Sepatu terlepas dan terjatuh sebelah di jalan, sementara bus terus melaju kencang, tentu tidak ada harapan bagi Gandhi untuk mendapatkannya lagi.

Lalu apa yang dilakukan oleh Gandhi kemudian?
Dia lepas sepatunya yg tersisa dan membuangnya ke jalan.

Seorang pemuda yg memperhatikannya lalu bertanya, 'Kenapa tuan bisa melakukan itu?'.

Dengan penuh kata2 bijak Gandhi menjelaskan, 'Sepatu saya terlepas dan jatuh sebelah, tentu yang tersisa ini jadi kurang atau tidak berguna lagi. Daripada tidak ada gunanya, lebih baik yang sebelahnya lagi ini saya lepas juga ke jalan. Siapa tahu ada yang menemukan kedua-duanya sehingga dia bisa menggunakan dan memanfaatkannya'.

Luar biasa ya, konsep ikhlas dengan setiap kejadian plus semangat berbagi manfaat sekaligus.

Kalau merujuk pada prinsip 90/10-nya Stephen covey, Gandhi sudah menunjukkan cara bersikap yang demikian. Yang 10-nya diluar kendali orangnya, sementara yang 90 murni dari cara beliau bersikap. Kejadian yang kurang menyenangkan di awal jangan biarkan sampai membuat hari kita jadi tidak menyenangkan.

InsyaAllah, next time kita discuss lagi dengan tema prinsip 90/10 ini. Terimakasih telah berkenan membaca tulisan ini.

Salam,

2 comments

Sepertinya saya tau itu status siapa pak.. :)

hehe, cerita juga ke Irni ya.. Semoga menginspirasi kita.