"Mulai dengan Bismillah, Luruskan Niat. Allah Maha Melihat!"


2012/02/15

Kehebatan Hikmah DNA

DNA adalah sumber segala sumber hayati sekaligus cetak biru seorang manusia.

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah dan sudah Islam). Ayah dan ibunya (lingkungannya)-lah yang kelak menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi (penyembah api dan berhala)." HR Bukhari

Ada satu modal dasar terpenting yang dikaruniakan Allah swt kepada setiap manusia yaitu DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) atau untaian asam nukleat. Siapapun orangnya , sejak zaman nabi Adam as hingga datangnya hari kiamat nanti, memiliki sesuatu didalam tubuhnya yang bernama DNA nukleat.

Andaikan tubuh manusia itu sebuah bangunan, perencanaan dan proyek lengkapnya hingga ke detail terhalus ada didalam DNA.

Semua tahapan perkembangan manusia dalam rahim ibu dan setelah kelahiran berlangsung dalam kerangka program yang telah ditentukan sebelumnya. Ialah "kode-kode rahasia" yang akan memprogram apa dan bagaimana seorang manusia, termasuk tampilan fisiknya, mulai dari rambut beserta warnanya, hidung beserta panjang pendeknya, kulit beserta warnanya, sampai telapak kaki dengan ukurannya.

DNA adalah sumber segala sumber hayati sekaligus cetak biru seorang manusia.  Pembentukan kecerdasan intelektual, motorik, dan emosi sangat bergantung kepada kualitas DNA. Demikian kualitas kesehatan manusia sangat bergantung pada kualitas DNA nya. 

Sifat biologispun diturunkan atau diwariskan melalui DNA dan struktur gabungannya yang bernama kromosom. Dengan kata lain, bentuk informasi di dalam DNA akan mengendalikan ribuan operasi dan sistem yang berjalan didalam sel dan tubuh.

Pada manusia, kerja DNA terbilang sangat unik. Apabila jalur kebahagiaan, kedermawanan, syukur nikmat, dan jalur-jalur kebaikan lainnya menjadi jalur yang sering kita pakai, jalur-jalur itupun akan menjadi kuat, aktif dan terlatih.

Andaipun kebahagiaan yang didapatnya kecil, dia bisa ditingkatkan intensitasnya. Namun sebaliknya, apabila jalur ketakutan, ketidakbahagiaan, keluh kesah, dan kufur nikmatnya yang mendominasi dan senantiasa diaktifkan gen yang aktifpun adalah gen yang akan diproduksinya hormon-hormon kecemasan, ketakutan, dan sifat agresif.

Oleh karena itu disini ada kesatuan, dimana pada orang-orang culas dan gemar maksiat, gen yang aktifnya pun adalah gen culas dan gen maksiat juga. Adapun pada otak ahli syukur dan ahli kebaikan, gen yang aktifnya pun gen cinta dan rasa syukur.

Sekali lagi semua potensi luar biasa ini ada didalam DNA. Akan tetapi, pembawaan yang terlatih dan paling sering diapakailah yang akan aktif. Ketika sedikit saja sinyal diberikan, dia akan langsung diekspresikan. Adapun yang jarang dipakai, perlahan tapi pasti akan menjadi lemah, aus, rusak dan tidak aktif. Memang, gen-gen yang aus dan jarang diapakaipun bisa saja digunakan. Akan tetapi, dia memerlukan waktu yang lebih lama dan lebih keras untuk mengaktifkannya kembali.

Dengan demikian, untuk membentuk akhlak yang mulia pembiasaan, penguatan, ataupun interalisasi nilai-nilai kebaikan harus terus dilakukan sehingga dari sebuah fikiran bisa menjadi sebuah kebiasaan dan tabiat.

Disinilah peranan lingkungan, khususnya orangtua dan guru menjadi sangat penting, itulah sebabnya Rasulullah saw mengingatkan bahwa setiap manusia terlahir dalam keadaan suci dan membawa beragam potensi yang bisa diaktifkan, akan tetapi, lingkungan lah yang berpengaruh besar dalam membentuk karakter dan kepribadian seseorang kelak dikemudian hari, apakah menjadi beriman atau tidak, apakah berprestasi atau malah prustasi.

Setidaknya ada enam hal positif  yang bisa ditumbuhkan pada setiap individu manusia :

1. Membuka diri untuk menyerap wawasan yang luas.
2. Memiliki keinginan atau dreams yang bisa membangkitkan energi positif dalam diri.
3. Bergaul dengan lingkungan yang baik yang dapat menstimulus dan menghidupkan gen-gen positif yang ada dalam diri kita.
4. Menginspirasi momen yang dijumpai.
5. Berusahalah untuk senantiasa berpikit positif.
6. Selalu melakukan latihan terus menerus sehingga pengaktifan DNA akan bisa dimunculkan secara spontan berimplikasi positif bagi potensi diri.

Satu hal lagi Sobat!..Jadi, badan kita ini memang akan menjadi saksi di akherat kelak (Lihat QS.Yasiin:65). Jika mulut mencoba mengingkari suatu tuduhan dalam pengadilan Allah nanti, maka yang akan membantah adalah tangan kita sendiri, dan kaki kita akan menjadi saksi. Ini adalah peringatan yang sangat kuat yang harus selalu kita renungkan.

Secara ilmiah kita bisa mengatakan bahwa badan kita ini memang bisa menjadi saksi dari seluruh perbuatan kita. Sebuah teori mengatakan bahwa sebenarnya segala kejadian di alam raya ini tidak ada yang hilang tanpa terekam.

Kejadian-kejadian itu terekam di angkasa juga di dalam diri kita sendiri. Sebagai contohnya  dari proses perekaman ini adalah fungsi DNA dan gen. DNA dan gen berfungsi sebagai perekam semua bentuk dan karakter/watak kita. DNA terdapat di dalam gen, gen ada di dalam kromosom, dan kromosom terdapat di dalam sel. Dan perlu kita tahu bahwa semua makhluk hidup memiliki sel. Baik DNA, gen, kromosom, dan sel, semuanya adalah benda-benda mikroskopis (yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop).

Tetapi justru di dalam DNA itulah terekam seluruh informasi mengenai diri kita. Apakah rambut kita ikal atau lurus, hidung kita pesek atau mancung, watak kita penggembira atau gampang sedih, watak kita supel atau tertutup, semuanya ada di dalam benda-benda yang tak terlihat oleh mata telanjang kita.

Oleh karenanya, jika Al-Quran mengatakan bahwa badan kita menjadi perekam dari seluruh perbuatan kita, adalah suatu hal yang benar adanya. Karena di dalam tubuh kita ini terdapat milyaran DNA dan gen. Dan semuanya itu kelak akan berbicara pada Allah SWT melalui tangan dan kaki kita seperti dilukiskan di dalam surat Yasin ayat 65 tsb.

Maka dari itu, semua ini harus menjadi peringatan bagi kita. Hidup di dunia hanya satu kali. Setiap kejadian yang kita alami hanya terjadi sekali. Bahkan setiap detik, menit, dan jam, tidak mungkin terulang lagi. Maka hendaknya kita terus berupaya meningkatkan kulaitas hidup kita secara SERIUS. Sebelum semuanya terlambat, yakni menyesal hebat karena tidak bisa menggunakan apa yang di dunia dengan benar sesuai tuntunan dan petunjuk Allah melalui Rasul-Nya.

Demikian semoga bermanfaat.

Referensi : Dr. Tauhid Nur Azhar
Sumber: Klik Disini

No comments:

Post a Comment